Rabu, 29 Februari 2012

TTV

SOP Pemasangan Kateter Urine

Pengertian

Tata cara melakukan pemasangan kateter untukmengeluarkan air kencing

Tujuan Sebagai acuan pelaksanaan pemasangan kateter untukmengeluarkan air kencing

Kebijakan

1 Perawat yang terampil

2 Tersedia alat-alat lengkap

PERSIAPAN ALAT :

1. Slang kateter

2. Aqua jelly

3. Sarung tangan

4. Aquadest dalam kom

5. Spuit 5 cc

6. Plester

7. Gunting

8. Kasa dalam tempatnya

9. Betadine

10. Urobag

11. Stik pan / urinal

12. Pinset

13. Bengkok

14. perlak

PENATALAKSANAAN :

1. memberikan penjelasan kepada keluarga dan pasien2. mendekatkan peralatan disamping penderita

3. memasang perlak dan petugas mencuci tangan4. memakai sarung tangan

5. mengatur posisi pasien

PADA LAKI-LAKI

6. mengolesi slang kateter dengan aqua jelly

7. tangan kiri dengan kasa memegang penis sampaitegak ± 60

8. tangan kanan memasukkan ujung kateter danmendorong secara pelan-pelan sampai urine keluar

PADA WANITA

9. jari tangan kiri dengan kapas cebok membuka labia

10. tangan kanan memasukkan ujung kateter danmendorong secara pelan-pelan sampai urine keluar

11. bila urine telah keluar, pangkal kateter dihubungkandengan urine bak

12. kunci kateter dengan larutuan Aqua/NS (20-30cc)

13. mengobservasi respon pasien

14. menggantungkan urobag disisi tempat tidur pasien

15. memfiksasi kateter dengan plester pada paha bagianatas

16. klien dirapikan

17. alat-alat dibersihkan dan dibereskan

18. Dokter cuci tangan

19. mencatat kegiatan respon pasien pada catatankeperawatan

SOP Pemasangan NGT / Penduga Lambung

Pengertian

Memasukkan NGT (Penduga lambung) melalui hidung ke dalamlambung.

1.Memberi makanan dan obat-obatan.

2.Membilas/mengumbah lambung

Tujuan Sebagai acuan untuk melakukan tindakan pemasang NGT

1.Membilas/mengumbah lambung

2.Memberi makanan dan obat-obatan.

Kebijakan

Ø Perawat yang terampil

Ø Tersedia alat-alat lengkap

Prosedur Persiapan alat :

1.NGT

2. Plester

3. Gunting

4. Bengkok

5. Sarung tangan

6. aqua Jelly

7. Perlak + Pengalas

8. Alat tulis

9. Stetoscope

10. Spuit 10 cc

11. aquades dalam Kom

12. obat- obatan/ makananyang akan dimasukan

13. corong

14. kasa

15. spatel

PENATALAKSANAAN

1.Menjelaskan tujuan pemasangan NGT pada keluarga pasien

2.Membawa alat-alat ke dekat pasien

3.Mengatur posisi pasien sesuai dengan keadaan pasien

4.Memasang perlak + pengalas pada daerah dada

6.Mencuci tangan dan memakai sarung tangan

7.Mengukur dan memberi tanda pada NGT yang akan dipasang lebih kurang 40-45 cm (diukur mulai dahi s/d proxesusxypoideus)

8.Mengolesi NGT dengan aquaJelly sepajang 15 cm dari ujung NGT

9.Memasukkan NGT malalui lubang hidung dan pasiendianjurkan untuk menelan (jika pasien tidak sadar tekan lidahpasien dengan spatel) masukan NGT sampai pada batas yang sudah ditentukan sambil perhatikan keadaan umum pasien.

10. Cek posisi NGT (apakah masuk di lambung atau di paru-paru)dengan 3 cara :

a. Aspirasi cairan lambung dengan spuit 10 cc jika cairanbercampur isis lambung berarti sudah masuk kelambung,

b.Memasukan ujung NGT (yang dihidung) kedalam air dalam kombila ada gelembung berarti NGT dalam paru-paru

c. Petugas memasukan gelembung udara melalui spuitbersamaan dilakukan pengecekan perut dengan stetoskopuntuk mendengarkan gelembung udara di lambung

11.Memasang corong (yang sudah dibilas dengan air hangat),kemudian memasukan obat-obatan/makanan

12.Melepas corong, menutup NGT dengan spuit 10 cc.

13.Merapikan alat-alat dan pasien kemudian sarung tangandilepas.

14.Mendokumentasikan

Prosedur Pemasangan infus

Prosedur Pemasangan infus :

  1. Intruksi pemasangan infuse dari Dokter tercatat lengkap dan

Jelas pada rekam medik atau secara lisan pada keadaan darurat bila ada kurang dimenggerti segera tanyakan pada Dokter yangmemberi intruksi.

2. Persiapan :

  1. Meja/trolly serupa meja suntik tersedia diatasnya: IV catheter yang akan digunakan.IV catheter cadangan atau wing needle.Transfusion set/infusion set terbungkus steril, kapas alkohol 70%,Bethadine, kasa steril, plester/hypafik, spalk, larutan infuse yang akan diberikan.
  2. Standar infuse.
  3. Pencahayaan yang baik.
  4. Tutup ruang pasien agar pelaksana dapat lebih konsentrasi
    1. Beritahukan kepada pasien tentang pemasangan infuse dan tenangkan pasien.
    2. Persiapkan cairan yang akan diberikan dengan menusukan bagian tajam infusion set kedalam botol larutan infuse. Buka saluran hingga cairan infuse memenuhi seluruh selang tanpa menyisakan udara dalam selang infuse.

3. Lakukan pemasangan infuse.

  1. Tentukan lokasi pemasangan ,sesuaikan dengan keperluan rencana pengobatan, punggung tangan kanan/kiri,kaki kanan/kiri,1 hari/2 hari. Contoh pasien struma IV line dikaki kiri/kanan, Tomor mamae IV Line ditangan sisi berlawanan pasien shock :2 line atau vena sectie, pasien stroke pada sisi yang tidak lumpuh
  1. Ligasi bagian proximal dari lokasi vena yang akan ditusuk menggunakan ligator khusus.
  2. Lakukan tindakanaseptik dan antiseptik.
  3. Lencangkan kulit dengan memegang tangan/kaki dengan tangan kiri,siapkan IV catheter ditangan kanan.
  4. Tusukkan jarum sedistal mungkin dari pembulu vena dengan lubang jarum menghadap keatas, sudut tusukan 30-40 derajat arah jarum sejajar arah vena, lalu dorong.
  5. Bila jarum masuk kedalam pembuluh vena,darah akan tampak masuk kedalam bagian reservoor jarum . hentikan dorongan.
  6. Pisahkan bagian jarum dari bagian kanul dengan memutar bagian jarum sedikit .Lanjutkan mendorong kanul kedalam vena secara perlahan sambil diputar sampai seluruh kanul masuk.
  7. Cabut bagian jarum seluruhnya perhatikan apakah darah keluar dari kanul . tahan bagian kanul dengan ibu jari kiri.
  8. Hubungkan kanul dengan infusan / tranfusion set .buka saluran infuse perhatikan apakah tetesan lancar.perhatikan apakah lokasi penusukan membengkak,menandakan elestravasasi cairan sehingga penusukan harus diulang dari awal.
  9. Bila tetesan lancar,tak ada ekstravasasi lakukan fiksasi dengan plester /hypafix dan pada bayi/balita diperkuat dengan spalk ,
  10. kompres dengan kasa betadhin pada lokasi penusukan.
  11. Atur tetesan infuse sesuai intruksi.
  12. Laksanakan proses administrasi ,lengkapi berita acara pemberian infuse ,catat jumlah cairan masuk dan keluar,catat balance cairan selama 24 jam setiap harinya,catat dalam perincian harian ruangan.

4.Bila sudah tidak diperlukan lagi,pemasangan infuse di stop, IV Catheter dapat dilepas dengan cara:

  1. Tutup saluran infuse.
  2. Lepaskan plester dengan bantuan bensin.
  3. Tindihkan kapas alkohol pada lokasi tusukan, cabut kanul IV catheter .
  4. Kapas difiksasi dengan plester.
  5. Seluruh alat infuse dibuang pada tempat sampah medis.

Toksoplasma

Toksoplasma adalah penyakit yang diakibatkan oleh parasit Toksoplasma gondii, yang dapat ditularkan oleh kucing. Ternyata tak hanya kucing yang dapat menjadi dalang penyebaran penyakit toksoplasma. Toksoplasma dapat menyerang semua jenis satwa, termasuk burung, ikan, kelinci, anjing, babi, kambing dan mamalia lain, bahkan manusia. Parasit ini juga bisa terdapat pada daging setengah matang, telur setengah matang, buah-buahan atau sayuran yang tercemar tinja hewan peliharaan yang mengandung oosit toksoplasma, salah satu bentuk toksoplasma yang dapat menimbulkan infeksi.

Toksoplasma dalam bentuk tachizoit terdapat dalam cairan tubuh seperti darah, air liur, dan cairan sperma, yang mampu ditularkan oleh serangga lewat gigitan. Tachizoit pun bisa bersarang di calon telur atau kelenjar susu sehingga tidak menutup kemungkinan telur dan air susu pun bisa tertular toksoplasma. Penularan juga bisa terjadi lewat transfusi darah atau transplantasi organ yang membawa kista toksoplasma. Cangkok jantung, ginjal, dan hati bisa menjadi ajang penularan toksoplasma.Pada dasarnya manusia resisten (kebal) terhadap infeksi toksoplasma. Walaupun terinfeksi (kuman masuk ke dalam tubuh), itu tidak menimbulkan gejala penyakit. Jika tubuh kuat, maka parasit yang diidap hanya diam tenang tidak menimbulkan gejala penyakit. Kista akan menimbulkan gejala sakit jika kondisi tubuh lemah, kekebalan tubuh menurun, kekurangan gizi, dan dalam keadaan stres. Kista pada jaringan tubuh dapat merusak organ.

Toksoplasma dapat menyerang siapa saja tanpa memandang jenis kelamin dan umur. Sebagian besar orang yang terinfeksi toksoplasma telah membentuk kekebalan tubuh sehingga parasit toksoplasma tidak berkembang dan terbungkus dalam kista. Berdasarkan beberapa hasil penelitian, sekitar 40 persen wanita hamil pengidap toksoplasma pada awal kehamilan, janin yang dilahirkan akan terinfeksi, dan 15 persen mengalami abortus atau kelahiran dini. Sebanyak 17 persen janin terinfeksi pada trimester pertama, 24 persen pada trimester kedua, dan 62 persen pada trimester ketiga.Hasil penelitian lain juga mengatakan bahwa 90 persen bayi yang terinfeksi dapat lahir dengan normal, walaupun 80-90 persen bayi tersebut dapat menderita gangguan penglihatan sampai buta setelah beberapa bulan atau beberapa tahun setelah lahir, dan 10 persen dapat mengalami gangguan pendengaran. Toksoplasma pada bayi dapat menyebabkan kelainan pada saraf, mata, serta kelainan sistemik seperti pucat, kuning, demam, pembesaran hati dan limpa atau pendarahan. Gangguan fungsi saraf dapat mengakibatkan keterlambatan perkembangan psikomotor dalam bentuk retardasi mental (gangguan kecerdasan maupun keterlambatan perkembangan bicara), serta kejang dan kekakuan yang akhirnya menimbulkan keterlambatan perkembangan motorik.

Infeksi pada bayi juga berpotensi menyebabkan cacat bawaan, terutama bila terjadi pada usia kehamilan awal sampai tiga bulan. Toksoplasma juga dapat menyebabkan encephalus (tidak memiliki tulang tengkorak), hydrocephalus (pembesaran kepala), dan bahkan kematian. Toksoplasma bisa diobati. Dengan pemeriksaan dan pengobatan secara dini, penularan pada bayi akan bisa ditekan seminimal mungkin. Selain itu, pengobatan dini yang tepat saat awal kehamilan akan menurunkan secara signifikan kemungkinan janin terinfeksi. Temui dokter anda untuk mendapatkan Spiramycin atau pyrimethamine plus sulfadiazine. Gejala gejala yang dialami oleh seseorang yang mengidap Toksoplasma 80 - 90 % orang normal tidak menunjukkan gejala. hanya 10-20 persen menunjukkan gejala. Pada orang dewasa toksoplasma biasanya menimbulkan gejala berupa :

Ø Rasa lelah

Ø Flu

Ø Nyeri kepala

Ø Sakit tenggorokan

Ø Demam

pembesaran kelenjar getah bening termasuk hati serta limpa,gangguan pada kulit Gejalanya biasanya ringan dan sembuh sendiri dalam beberapa bulan. kebanyakan orang akan menganggap bahwa dia terkena flu ringan dan tidak perlu pergi ke dokter. kalau toh pergi juga, dokter pun sangat jarang yang berpikir kearah infeksi toksoplasma.

Salah satunya dengan melakukan tes laboratorium yang disebut TORCH. Yaitu pemeriksaan melalui 4 jenis tes, parasit TOxoplasma, virus Rubella, Cytomegalovirus (CMV), dan virusHerpes. Masing2 ada tes IgM dan IgG nya.

Periksalah serum untuk mencari ada tidaknya IgG spesifik untuk parasit/virus TORCH. Bila hasilnya NEGATIF, berarti Anda tidak pernah terinfeksi TORCH. Bila POSITIF, berarti pernah terinfeksi. Note: (periksa Anti-Toxoplasma IgG, Anti-Rubella IgG, Anti-CMV IgG, Anti-HSV2 IgG). Tes IgG itu untuk meriksa apakah pada masa lalu si pasien pernah kena infeksi. Bila IgG POSITIF, maka untuk menentukan kapan infeksi tersebut, Anda harus melakukan pemeriksaan serum untuk mencari ada tidaknya IgM parasit/virus TORCH. Tes IgM ini fungsinya untuk memeriksa apakah saat ini si pasien terinfeksi TORCH. Bila IgG Positif dan IgM Negatif : Anda telah terinfeksi lebih dari setahun yang lalu. Saat ini anda mungkin telah mengembangkan kekebalan terhadap parasit itu. Anda tidak perlu khawatir untuk hamil. Bila IgG Positif dan IgM juga Positif: Anda tengah mengalami infeksi dalam 2 tahun terakhir. (mungkin pula ada false pada hasil IgM). Anda harus catat berapa angka IgM tersebut. Selanjutnya Anda harus melakukan lagi pemeriksaan IgM (kalau perlu sekalian gG) setelah 2 minggu dari pemeriksaan pertama. Bila IgM tetap Positif atau malah naik angkanya, berarti anda sedang terinfeksi TORCH. Sebaiknya anda sembuhkan dulu infeksi ini baru kemudian mulai hamil.

Pencegahan

Lakukan pemeriksaan terhadap binatang peliharaan anda dirumah, seperti kucing, burung, ikan, kelinci dan anjing untuk mengetahui apakah mereka memiliki infeksi aktif atau tidak. Jika binatang peliharaan anda ternyata memiliki infeksi aktif, titipkan mereka ke tempat pemeliharaan atau pada teman sekurang kurangnya selama 6 minggu (yaitu dimana masa infeksi dapat ditularkan). Jika mereka bebas dari infeksi ,biarkan mereka seperti biasanya dengan tidak membiarkan mereka memakan makan daging mentah,pergi keluar rumah,memburu tikus atau burung, atau bermain dengan bintang lain.

Mintalah seseorang untuk membersihkan kandang dan kotorannya. Bila anda harus melakukannya sendiri, gunakan sarung tangan dan cuci tangan anda setelah selesai. Kandang harus dibersihkan setiap hari karena oosit yang memindahkan penyakit akan sangat menular dengan berjalannya waktu.

Gunakan sarung tangan jika anda berkebun. Jangan berkebun ditanah yang terkena kotoran kucing, juga jangan biarkan anak bermain di pasir yang terkena kotoran kucing.

Cuci buah dan sayur terutama yang ditanam sendiri dengan sabun pencuci piring, bilas bersih bersih.

Jangan makan daging mentah atau daging yg kurang matang atau susu yang tidak di pasteurisasi. Bila anda ke restoran pesanlah daging yang matang penuh.

Termometer daging yang anda masak aau rebus. Minimal harus menunjukan 70º C. (Kista ini di lingkungan dapat hidup sampai beberapa bulan. dan dia tahan terhadap desinfektan, freezing, and drying. tapi dia akan mati pada suhu 70 derajat C dalam 10 menit).

Jika anda sedang hamil lakukan pemeriksaan rutin untuk menghindari dan mengatisipasi jika terkena toksoplasm

Toksoplasmosis adalah infeksi yang diakibatkan oleh sejenis parasit toksoplasmo gondii yang biasa terdapat pada bulu kucing dan hewan peliharaan rumah lainnya. Parasit ini dapat menginfeksi kandungan, jika Ibu hamil mengkonsumsi daging setengah matang, buah-buahan atau sayuran yang tercemar tinja hewan peliharaan misalnya kucing yang mengandung oosit. Selain melalui kandungan, virus ini dapat menular lewat transfusi darah dan transplantasi organ. Karena itu, begitu Anda positif hamil sebaiknya segera periksakan diri ke dokter, apakah tubuh Anda telah memiliki kekebalan terha-dap toksoplasmosis. Semakin awal toksoplasmosis menyerang kehamilan Anda, semakin besar dampak yang ditimbulkan pada janin Anda. jadi ada baiknya sebelum anda merencanakan kehamilan periksalah ke labo ratorium apakah anda ada mengidap toksoplasmosis.

Langkah Pencegahan

Agar ibu hamil terhindar dari infeksi toksoplasmosis, ikuti langkah-langkah pencegahan infeksi sedini mungkin:

·

kucing atau binatang piaraan yang ada di rumah segera bawa ke dokter hewan, untuk mengetahui apakah binatang peliharaan terinfeksi parasit toksoplasma secara aktif atau tidak



.

Apabila kucing atau binatang piaraan tersebut terlihat sakit mungkin masih dalam masa penularan selama kurun 6 minggu sebaiknya dititipkan ketempat penitipan bintang.


·

Jangan biarkan bintatang peliharaan anda memburu mangsanya sendiri diluar rumah ,dan jangan berikan makanan daging mentah.


·

Jangan mengadakan kontak langsung, baik dengan kandang maupun kotoran hewan piaraan. Mintalah orang lain untuk membersihkannya. Jika terpaksa harus membersihkan sendiri, pakailah sarung tangan, dan cucilah tangan Anda sampai bersih. Karena virus tersebut sangat aktif, jangan lupa untuk member-sihkan kandang setiap hari.




·

Hindari mengkonsumsi daging mentah atau minum susu yang belum disterilkan.

·

Cuci sampai bersih sayuran dan buah-buahan sebelum Anda konsumsi.


·

Segeralah berobat ke dokter bila Anda kemungkinan terinfeksi parasit toksoplasma akibat binatang peliharaan dirumah.