Selasa, 28 Februari 2012

APN

8.Tahapan Persalinan

Proses persalinan terdiri dari 4 kala yaitu :

a.Kala I ( pembukaan ) dibagi atas 2 fase :

1)Fase laten

2)Fase aktif

a)Periode akselerasi

b)Periode dilatasi maksimal

c)Periode deselerasi

b.Kala II (Pengeluaran Janin)

Dimulai dari pembukaan lengkap dan berakhir dengan kelahiran bayi (Hanifa, dkk, 1999). Kala ini merupakan stadium ekspulsi janin. Kala II pada primi berlangsung selama 1,5-2 jam sedangkan pada multi ½-1 jam.

c.Kala III (Pengeluaran Uri)

Setelah bayi lahir kontraksi berhenti sekitar 5-10 menit kemudiantimbul his pelepasan dan pengeluaran uri.

d.Kala IV (Observasi selama 2 jam)

Kala pengawasan dimulai dari lahirnya plasenta sampai 2 jam pertama post partum. Yang diobservasi yaitu diantaranya :kontraksi uterus, perdarahan, plasenta dan selaput ketuban yanglahir lengkap, kandung kemih harus kosong, luka perineum harusdirawat dan tidak ada hematoma, resume keadaan umum ibu dan bayi.

9.Rencana Kala I

a.Bantu ibu dalam saat persalinan agar tidak merasa sakit :

1)Berikan dukungan moral dan yakinkan ibu

2)Memberikan informasi kemajuan persalinan3)Mendengarkan keluhan pasien

b.Jika ibu tampak kesakitan :

1)Ajarkan teknik relaksasi

2)Ajarkan untuk mengubah posisi sesuai keinginan ibu

3)Anjurkan ibu untuk jalan-jalan

4)Mengajak orang untuk mendampinginya

5)Ibu diperbolehkan beraktivitas sesuai kesanggupan ibu

6)Ajarkan teknik bernafas (kaki tarik keatas dengan tanganmerangkul mendekati dada dengan kepala diangkat sambil bernafas dalam).

c.Penolong tetap menjaga privasi pasien selama persalinan :

1)Menutup tirai

2)Menghadirkan keluargad.Menjelaskan kemajuan persalinan dan perubahan yangterjadi serta prosedur yang akan dilaksanakan dan hasil pemeriksaan diberiahukan kepada ibu dan keluarga.e.Memperbolehkan ibu untuk mandi atau membersihkan diri.f.Jika pasien berkeringat :

1)Beri kipas, AC

2)Perbolehkan mandi.

g.Memenuhi kebutuhan energih.

h.Sarankan ibu berkemih sesering mungkini.

i.Melakukan pemantauan

10.Mekanisme Persalinan

Mekanisme persalianan mengacu kepada bagaimana jainmenyusuaikan dan masuk kepanggul ibu yang meliputi gerakan:a.

a.EngagementTerjadi ketika diameter biparietal kepada janin telah melalui pintuatas panggul.pada kebanyakan nullipara,hal ini terjadi sebelum persalianan aktif dimulai karena otot-otot masih tegang,sehingga bagian presentasi janin terdorong kedalam panggul.pada wanitamultipara yang otot abdomennya lebih kendur kepala sering kalitetap dapat digerakan diatas permukaan panggul sampai persalinandimulai.

b.Penurunan Kepala (Desensus)Gerakan bagian presentasi melewati panggul.terjadi selama persalianan dan oleh karena itu keduanya diperlukan untukdanterjadi bersamaan dengan mekanisme lainnya.penurunanmerupakan hasil dari sejumlah kekuatan,yaitu:tekanan pada cairanamnion,tekanan lansung kontraksi fundus pada janin,dan kontraksidiafragma dan otot-otot abdomen ibu pada tahap kedua

persalinan.Efek ketiga kekuatan itu dimodifikasi oleh ukuran dan bentuk bidang panggul dan kapasitas kepada janin untuk bermolase.

c.FleksiSegera setelah kepala yang turun tertahan oleh servise,dinding panggul atau dasar panggul,dalam keadaan normal fleksi terjadidan dagu didekatkan kearah dada janin.dengan fleksi,suboksiput bregmatika yang berdiameter lebih kecil(9,5)dapat masuk kedalam pintu bawah panggul.

d.Putaran dalam (Rotasi internal).Putaran paksi dalam dimulai pada bidang setinggi spinaishiadika.tetapi putaran ini belum selesai sampai bagian presentasimencapai panggul bagian bawah.ketika oksoput berputar kearah posterior.setiap kali terjadi kontraksi,kepala janin diarahkan olehtulang panggul dan otot-otot dasar panggul,akhirnya oksiput beradadigaris tengah dibawah lengkung pubis.hal ini dimungkinkankarena kepala janin mengalami gerakan seperti sepiral atau sepertiskrup pada waktu turun dalam jalan lahir.

e.Ekstensi.saat kepala janin mulai muncul melalui introitus,kepala akandefleksi kearah anterior.mula-mula oksiput melewati permukaan bawah simpisis pubis,kemudian kepala muncul keluar akibat

Ektensi : pertama-tama oksiput,kemudian wajah,dan akhirnyaDagu.

f.RestitusiSetelah kepala lahir,bayi berputar sehingga mencapai posisi ygsama dengan saat ia memasuki pintu atas panggul.Putaran 45derajat membuat kepala janin kembali sejajar dengan panggul dan bahunya.Dengan demikian,kepala dapat terlihat lebih lanjut.

g.Putaran Luar (Rotasi Eksternal)Putaran luar kepala janin pada hakikatnya mengikuti rotasi dalam bahu janin.bahu bayi masuk pintu atas panggul mengikuti jalanlahir.kepala yang telah berada diluar melakukan putaran paksi luar yaitu menyesuiakan diri dengan panggul bayi bahu anterior biasanya dilahirkan lebih dahulu,dengan cepat diikuti oleh bahu posterior.

h.Ekspulsisegera setelah rotasi eksterna,bahu depan akan tampak dibawahsimpisis pubis,dan perineum segera teregang oleh bahu belakang,setelah kedua bahu tersebut,sisa badan bayi-bayi lainnyaakan segera terdorong keluar ( bobak,2005:247).

11.Asuhan Kebidanan Pada PersalinanRencana asuhan pada kala I

1)Bantulah ibu dalam masa persalinan jika ia tampak gelisah, ketakutan dan kesakitan.

tirai, tidak menghadirkan orang lain tanpa seijin dansepengetahuan ibu

(2)Menjelaskan kemajuan persalinan dan perubahanyang terjadi serta prosedur yang akan dilaksanakandan hasil-hasil pemeriksaan.

(3)Membolehkan ibu untuk mandi dan membasuhsekitar kemaluannya setelah buang air kecil/besar.

(4)Ibu bersalin biasanya merasa panas dan banyak keringat atasi dengan cara:

(a) Gunakan kipas angin atau AC dalam kamar

(b)

Manggunakan kipas biasa

(c) Menganjurkan ibu untuk mandisebelumnya.

(5)Untuk memenuhi kebutuhan energi dan mencegahdehidrasi, berikan cukup minum.

(6)Sarankan ibu untuk berkemih sesering mungkin.

(7)Lakukan pemantauan : tekanan darah, suhu badan,nadi, denyut jantung janin, kontraksi, pembukaanserviks, penurunan sesuai dengan frekuensi yangtelah ditetapkan (fase aktif/laten).Pemeriksaan dalam sebaiknya dilakukan setiap 4 jamselama kala I pada persalinan, dan setelah selaput

ketuban pecah, dan dokumentasikan hasil ketubanyang ada pada partorgraf.

Rencana asuhan pada kala II

1)Memberikan dukungan terus menerus kepada ibu dengan :a)Mendampingi ibu agar merasa nyaman. b)Menawarkan minum, mengipasi dan memijit ibu.2)Menjaga kebersihan diri :a)Ibu tetap di jaga kebersihannya agar terhindar dariinfeksi b)Jika ada darah lendir atau cairan ketuban segeradibersihkan

3)

Memberikan dukungan mental untuk mengurangi kecemasanatau ketakutan ibu. dengan cara :

a)Menjaga privasi ibu

b)Penjelasan tentang proses dan kemajuan persalinanc)Penjelasan tentang prosedur yang akan dilakukandan keterlibatan ibu

4)Mengatur posisi ibu.dalam membimbing mengedan dapatdipilih posisi berikut :a)Jongkok b)Menungging

c)Tidur miringd)Setengah duduk Posisi tegak ada kaitannya dengan berkurangnya rasa nyeri,mudah mengedan, kurangnya trauma vagina dan perineumdan infeksi.

5)Menjaga kandung kemih tetap kosong, ibu dianjurkan berkemih sesering mungkin.

6)Memberikan cukup minum : memberi tenaga, dan mencegahdehidrasi.

Rencana asuhan pada kala III

1)Melaksanakan manajemen aktif kala III meliputi :

a)Pemberian Oxytocin dengan segera.

b)Pengendalian tarikan pada tali pusat dan

c)Pemijatan uterus segera setelah plasenta lahir

2)Jika menggunakan manajemen aktif dan plasenta belumlahir dalam waktu 15 menit, berikan oxytocin 10 unit.3)Jika menggunakan menajemen aktif dan plasenta belumlahir juga dalam waktu 30 menita

a)Periksa kandung kemih dan lakukan katerisasi jikakandung kemih penuh.

b)Periksa adanya tanda-tanda pelepasan plasenta.

c)Berikan oxytocin 10 unit (im) dosis ke tiga

4)Periksa wanita tersebut secara seksama dan jahit semuarobekan pada serviks atau vagina atau perbaiki episiotomi.

Rencana asuhan pada kala IV

Periksa fundus setiap 15 menit pada jam pertama dan setiap20-30 menit selama jam kedua. Jika kontraksi tidak kuat,massage uterus sampai menjadi keras.2)Periksa tekanan darah, nadi, kandung kemih dan perdarahan setiap 15 menit pada jam pertama dan setiap 30menit selama jam kedua.

3)Anjurkan ibu untuk minum demi mencegah dehidrasi.Tawarkan ibu makanan dan minuman yang disukainya.

4)Bersihkan perineum ibu dan kenakan pakaian ibu yang bersih dan kering.

5)Biarkan ibu istirahat, bantu ibu pada posisi yang nyaman6)Biarkan bayi berada pada ibu untuk meningkatkanhubungan bayi dan ibu, sebagai permulaan denganmenyusui bayinya, menyusui juga membantu uterus berkontraksi (Saifuddin, 2002 : N8)

12.

Asuhan Persalinan Normal 58 Langkah

a.

Mengenali Gejala dan Tanda Kala Dua

1)Mendengar dan melihat adanya tanda dan gejala persalinankala dua

a)Ibu merasa ada dorongan kuat untuk meneran.

b)

Ibu merasakan tekanan yang semakin meningkat padarektum dan vaginanya.

c)

Perineum tampak menonjol.d)Vulva dan sfingter ani membuka.

b.Menyiapkan Pertolongan Persalinan Normal

2)Pastikan kelengkapan peralatan, bahan dan obat-obatanesensial untuk menolong persalinan menatalaksanakankomplikasi ibu dan bayi baru lahir. Untuk asfiksia = tempatdatar dan keras, 2 kain dan 2 handuk bersih dan kering, lampusorot 60 watt dengan jarak 60 cm dari tubuh bayi.a)menggelar kain diatas perut ibu dan tempatresusitasi serta ganjal bahu bayi b)menyiapkan oksitosin 10 unit dan alat suntik sterilsekali pakai didalam partus set.3)mengenakan baju penutup atau celemek plastik yang bersih.4)Melepaskan dan menyimpan semua perhiasan yangdipakai,mencuci kedua tangan dengan sabun dan air bersihyang mengalir dan mengeringkan tangan dengan handuk satukali pakai atau handuk pribadi yang bersih dan kering.5)Memakai sarung tangan desinfeksi tingkat tinggi padatangan yang akan digunakan untuk periksa dalam.

6)Menghisap oksitosin 10 Unit kedalam tabungsuntik(dengan memakai sarung tangan desinfeksi tingkattinggi atau steril)dan meletakannya kembali di partus set atauwadah desinfeksi tingkat tinggi atau steril tanpamengkontaminasi tabung suntik.

c.Memastikan Pembukaan Lengkap dan Keadaan Janin Baik

7)Membersihkan vulpa dan perineum,menyekanya denganhati-hati dari depan kebelakang dengan menggunakankapas atau kassa yang sudah dibasahi air desinfeksi tingkattinggi.jika mulut vagina,perineum atau anus terkontaminasioleh kotoran ibu,membersihkannya dengan seksama dengancara menyeka dari depan ke belakang.membuang kapas ataukassa yang terkontaminasi dalam wadah yang benar.mengganti sarung tangan tersebut dengan benar didalanlarutan dekontaminasi).

8)

Dengan menggunakan teknik aseptik,melakukan pemeriksaan dalam untuk memastikan bahwa pembukaanserviks sudah lengkap.bila selaput ketubanan belum pecah,sedangkan pembukaan sudah lengkap,lakukan amniotomi9)Mendekontaminasi sarung tangan dengan caramencelupkan tangan yang masih memakai sarung tangan kotor kedalam larutan klorin 0,5% dan kemudian melepaskannyadalam keadaan terbalik serta merendamnya kedalam larutan

klorin 0,5% selama 10 menit.mencuci kedua tangan setelahsarung tangan dilepaskan.10)Memeriksa denyut jantung janin (DJJ)setelahkontraksi berakhir untuk memastikan bahwa DJJ dalam batasnormal (120-160 kali permenit).11)Mengambil tindakan yang sesuai jika DJJ tidak normal .12)Mendokumentasikan hasil-hasil pemeriksaan dalamDJJ dan semua hasil-hasil penilaian serta asuhan lainnya pada partograf.

d.Menyiapkan Ibu Dan Keluarga Untuk MembantuProses Bimbingan Meneran

13)Memberi tahu ibu bahwa pembukaan sudah lengkapdan keadaan janin baik.membantu ibu berada dalam posisiyang nyaman sesuai keinginannya.14)Menunggu hingga ibu mempunyai keinginan untuk meneran.melanjutkan pemantauan kondisi dan kenyamananibu serta janin sesuai dengan pedoman persalinan aktip danmendokumentasikan penemuan-penemuan yang ada.15)Menjelaskan kepada anggota keluarga bagaimana merekadapat mendukung dan memberi semangat kepada ibu untuk meneran secara benar

16)Meminta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisiibu untuk meneran.(pada saat ada his,bantu ibu dalam posisisetengah duduk atau posisi lain yang diinginkan dan pastikania merasa nyaman ).17)Melakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyaidorongan yang kuat untuk meneran:a)Membimbing ibu untuk meneran saat ibu mempunyaikeinginan untuk meneran.mendukung dan memberisemangat atas usaha ibu untukmeneran perbaiki carameneran apabila caranya tidak sesuai. b)Membantu ibu mengambil posisi yang nyaman sesuai pilihannya (kecuali posisi berbaring terlentang dalamwaktu yang lama).c)Menganjurkan ibu untuk beristirahat diantarakontraksi.d)Menganjurkan keluarga untuk mendukung danmemberi semangat kepada ibu.e)Menganjurkan asupan cairan per oral (minum).f)Menilai DJJ setiap kontraksi uterus selesai.g)Segera rujuk jika bayi belum lahir atau tidak segera lahir setelah 120 menit ( 2jam )meneran (primigravida) atau 60menit (1jam) meneran (multigravida).

18)

Menganjurkan ibu untuk berjalan,berjongkok ataumengambil posisi yang nyaman,jika ibu belum merasa adadorongan untuk meneran dalam 60 menit.

e. Persiapan Pertolongan Kelahiran Bayi

19)Letakan handuk bersih (untuk mengeringkan bayi)diperut ibu,jika kepala bayi telah membuka vulva dengandiameter 5-6 cm.

20)

Letakan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian,dibawah bokong ibu21)Buka tutup partus set dan perhatikan kembalikelengkapan alat dan bahan.22)Pakai sarung tangan dtt pada kedua tangan.

Lahirnya kepala

23)Setelah tampak kepala bayi dengan diameter 5-6 cmmembuka vulva maka,lindungi perineum dengan satu tanganyang dilapisi dengan kain yang bersih dan kering.tangan yanglain menahan kepala bayi untuk meneran perlahan atau bernafas cepat dan dangkal.24)Periksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat danambil tindakan yang sesuai jika hal itu terjadi,dan segeralanjutkan proses kelahiran bayi.25)jika tali pusat melilit leher secara longgar,lepaskan lewat bagian atas kepala bayi

26)Jika tali pusat melilit leher secara kuat,klem tali pusatdidua tempat dan potong diantara dua klem.27)Tunggu kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara spontan.

Lahirnya bahu

28)Setelah kepala mengadakan paksi luar,pegangsecara bipariental,anjurkan ibu untuk meneran saatkontraksi.dengan lembut gerakan kepala kearah bawah dandistal hingga bahu depan muncul dibawah arcus pubis dankemudian gerakan arah atas dan distal untuk melahirkan bahu belakang.

Lahirnya badan dan tungkai

29)setelah kedua bahu kedua lahir,geser tangan bawahkearah perineum ibu untuk menyanggah kepala,lengan dansiku sebelah bawah.gunakan tangan atas untuk menyelusuridan memegang lengan dan siku sebelah atas.30)setelah tubuh dan lengan lahir,penelusuran tanganatas berlanjut kepunggung,bokong tungkai dan kaki,pegangkedua mata kaki(masukan telunjuk diantara kaki dan pegangmasing-masing mata kaki ibu jari dan jari-jari yang lainnya.

Menejement aktif kala III

31)pindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5-10cm dari vulva

32) Letakan satu lengan diatas kain pada perutibu,ditepi atas simpisis,untuk mendeteksi.tangan lainmenegangkan tali pusat.33)Setelah uterus berkontraksi,tegangkan tali pusatkearah bawah sambil tangan yang lain mendorong uterus kearah belakang –atas( dorso-kranial)secara hati-hati ( untuk mencegah inversio uteri).jika plasenta tidak lahir setelah 30-40detik,hentikan penegangan tali pusat dan tunggu hingga timbulkontraksi berikutnya dan ulangi prosedur diatas.34)jika uterus tidak segera berkontraksi,mintaibu,suami,atau anggota keluarga untuk melakukan stimulasi putting susu.35) lakukan penegangan dan dorongan dorso cranialhingga plasenta terlepas,minta ibu meneran sambil penolongmenarik tali pusat dengan arah sejajar lantai dan kemudiankearah atas,mengikuti poros jalan lahir (tetap lakukan tekanandorso-cranial)a)jika tali pusat bertambah panjang,pindahkan klem hingga berjarak sekitar 5-10 cm dari vulva dan lahirkan plasenta. b)Jika plasenta tidak lepas setelah 15 menit mengangkat tali pusat:(1)beri dosis ulang oksitosin 10 Unit IM

(2)Lakukan katerisasi (aseptic) jika kandung klemih penuh(3)minta keluarga menyiapkan rujukan(4)ulangi penegangan tali pusat 15 menit berikutnya(5)jika plasenta tidak lahir dalam 30 menit setelah bayilahir atau bila terjadi pendarahan,segera lakukanmanual.36) Saat plasenta muncul diintroitus vagina,lahirlah plasenta dengan kedua tangan. Pegang dan putar plasentahingga selaput wadah yang telah disediakan.37)Jika selaput wadah robek, pakai sarung tangan DTTatau steril untuk melakukan eksplorasi sisa selaput kemudiangunakan jari-jari tangan atau klem DTT atau steril untuk mengeluarkan bagian selaput yang tertinggal.

Rangsangan Taktif ( Masase ) uterus

38)Segera setelah plasenta lahir dan selaput ketubanlahir, lakukan masase uterus, letakan telapak tangan difuhdusdan lakukan masase dengan gerakan melingkar dengan lembuthingga uterus berkontraksi (fundus teraba keras).Lakukantindakan yang diperlukan jika uterus tidak berkontraksi setelah15 detik masas

39) Periksa kedua sisi plasenta baik bagian ibu maupun bayi dan pastikan selaput ketuban lengkap dan utuh. Masukan plasenta kedalam kantung pelastik atau tempat khusus.40)Evaluasi kemungkinan iaserasi pada vagina dan perineum. Lakukan penjahitan bila iaserasi menyebabkan perdarahan. Bila ada robekan yang menimbulkan perdarahanaktif, segara lakukan penjahitan.

f.Melakukan Prosedur Pasca Persalinan

41)Celupkan kedua tangan yang memakai sarungtangan kedalam larutan klorin 0,5%, bilas kedua tangantersebut dengan air DTT dan keringkan dengan kain yang bersih dan kering.42)Pastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak terjadi perdarahan pervaginam.43)Ajarkan ibu/keluarga cara melakukan masase uterusdan menilai kontraksi.44)Evaluasi dan estimasi jumlah kehilangan darah.

Evaluasi

45)Lanjutkan pemantauan kontraksi dan pencegahan perdarahan pervaginam :a)2 – 3 kali dalam 15 menit pertama pasca persalinan b)Setiap 15 menit pada 1 jam pertama pasca persalinan

c)Setiap 20 – 30 menit pada jam kedua pasca persalinand)Jika uterus tidak berkontraksi dengan baik, melakukanasuhan yang sesuai untuk menatalaksanaan antonia uteri.46)setelah satu jam, lakukan penimbangan / pengukuran bayi, beri tetes mata anti biotic profilaksis, danvitamin K1, 1mg intramuskuler dipaha kiri anterolateral.47)Setelah satu jam pemberian vitamin K1 berikansuntikan imunisasi hepatitis b dipaha kanan anterolateral.a)Letakan bayi dalam jangkauan ibu agar sewaktu-waktu bisa disusukan. b)Letakan kembali bayi pada dada ibu bila bayi belum berhasil menyusui didalam 1 jam pertama dan biarkansampai bayi berhasil menyusu.48)Memeriksa nadi ibu, dan keadan kandung kemihsetiap 15 menit selama 1 jam pertama persalinan dan setiap 30menit selama jam kedua pasca persalinan :

a)

Memeriksa temperature tubuh sekali setiap jamselama 2 jam pertama pasca persalinan b)Melakukan tindakan yang sesuai untuk temuan yangtidak normal

49)Periksa kembali bayi untuk pastikan bahwa bayi bernafas dengan baik ( 40-60 kali/menit ). Serta suhu tubuhnormal ( 36,5˚C – 37,5˚C ).

50)

Bersihkan ibu dengan menggunakan air DTT.Bersihkan sisa cairan ketuban, lendir dan darah. Bantu ibumemakai pakaian yang bersih dan kering.51)Pastikan ibu merasa nyaman. Bantu ibumemberikan ASI. Anjurkan keluarga untuk memberi ibuminuman dan makanan yang diinginkannya.52)Dekontaminasi tempat bersalin dengan larutanklorin 0,5%

53)

Tempatkan semua peralatan bekas pakai dalamlarutan klorin 0,5% untuk dekontaminasi ( 10 menit ). Cucidan bilas peralatan setelah dekontaminasi.54)Buang bahan-bahan yang terkontaminasi ketempatsampah yang sesuai.55)Celupkan sarung tangan kotor ke dalam larutanklorin 0,5%, balikan bagian dalam keluar dan rendam dalamlarutan klorin 0,5%, selama 10 menit.56)Cuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir.57)Dokumentasi58)Lengkapi partograf ( halaman depan dan belakang ), periksa tanda vital dan asuhan kala IV

http://www.scribd.com/doc/57517658/47/Asuhan-Persalinan-Normal-58-Langkah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar